Di era digital seperti sekarang, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak. Keberadaan handphone, tablet, dan laptop membuat komunikasi serta akses terhadap pembelajaran menjadi lebih mudah. Namun, penggunaan gadget yang berlebihan dan tidak bijak juga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti masalah kesehatan mental, rasa malas belajar, hingga menurunnya kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
Dampak negatif dari gadget juga terlihat dalam kebiasaan anak saat belajar, di mana gadget sering menjadi sumber distraksi utama. Hal ini membuat anak kesulitan berkonsentrasi dan mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar. Tak sedikit anak yang mengalami penurunan motivasi belajar, karena lebih memilih bermain game, menonton video hiburan, atau menghabiskan waktu di media sosial selama berjam-jam. Akibatnya, anak justru menganggap belajar sebagai hal yang mengganggu waktu bersenang-senang mereka, bukan sebagai aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat.
Meski begitu, gadget tidak selalu membawa dampak buruk. Jika digunakan dengan bijak, gadget justru dapat menjadi alat bantu belajar yang sangat efektif. Anak bisa memanfaatkan gadget untuk menonton video pembelajaran, mengakses aplikasi belajar yang interaktif, mengerjakan kuis yang menyenangkan, atau mencari informasi dengan cepat dan mudah. Dengan bimbingan yang tepat dari orang tua dan guru, anak dapat diarahkan untuk memanfaatkan gadget sebagai sarana pendukung proses belajar yang lebih menarik dan produktif.